Kumpulrejo - Sosialisasi Terkait Kenali Stunting Sejak Dini

Sosialisasi Terkait Kenali Stunting Sejak Dini

KUMPULREJO.DESA.ID - Stunting masih menjadi permasalahan kesehatan serius yang membutuhkan perhatian khusus dari semua pihak, terutama di tingkat desa. Untuk mengatasi hal ini, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) UIN Walisongo  Posko 24 menggelar kegiatan sosialisasi pencegahan stunting dengan tema "Kenali Stunting Sejak Dini" di Balai Desa Kumpulrejo. Kegiatan yang dihadiri para kader posyandu dan ibu-ibu sasaran stunting ini merupakan yang pertama kali diselenggarakan secara khusus tentang sosialisasi stunting dan mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Desa Kumpulrejo.

Dalam sosialisasi ini, Yurnida Nardalis Uar selaku pemateri menjelaskan berbagai dampak stunting yang harus diwaspadai. Dampak jangka pendek stunting meliputi terganggunya perkembangan otak, kecerdasan berkurang, gangguan pertumbuhan fisik, dan gangguan metabolisme dalam tubuh. Sementara dampak jangka panjang lebih mengkhawatirkan karena dapat menurunkan kemampuan kognitif dan prestasi belajar, menurunnya kekebalan tubuh sehingga mudah sakit, serta risiko tinggi untuk munculnya penyakit diabetes, obesitas, penyakit jantung dan pembuluh darah, kanker, stroke, dan disabilitas pada usia tua. Ia juga memperkenalkan program "Kepiting Mas Boni" (Klinik Pencegahan Stunting di Puskesmas Patebon I) yang memberikan layanan kesehatan menyeluruh setiap Selasa dan Kamis minggu ke-2 dan minggu ke-4, pukul 08.00 WIB sampai selesai.

Kepala Desa Faeson turut hadir dalam acara sosialisasi terkait stunting. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya semangat dan komitmen para kader dalam mencegah stunting di Kumpulrejo.

"Saya minta kepada jajaran kader-kader di Desa Kumpulrejo ini untuk bekerja dengan ikhlas dan semangat, penuh tanggung jawab, walaupun kita seat nya (tempat duduk) sedikit tapi diniati ibadah nggih, Ibu-ibu kader semua," ujar Kepala Desa Faeson.

Ia juga menyampaikan supaya dalam tahun kedepannya sudah berkurang angka stunting di Desa Kumpulrejo dan terkhusus untuk ibu hamil agar bisa memantau pertumbuhan anaknya sejak dalam kandungan. Serta dengan adanya sosialisasi ini para ibu hamil bisa memahami pencegahan sejak dini terkait stunting.

Antusiasme para kader terhadap sosialisasi ini sangat tinggi. Rosmiati selaku kader Pos 2 Kumpulrejo, merasa mendapat wawasan baru yang sangat berharga untuk tugasnya.

"Yang kita dapat tuh banyak sekali. Kita mengetahui tentang permasalahan dari awal terkait stunting, dari mana (awal mulanya) itu terjadi, terus tentang bagaimana pencegahannya," ungkap Rosmiati.

Rosmiati memberikan apresiasi mengenai program yang diselenggarakan mahasiswa KKN ini karena sangat membantu para kader dalam menjalankan tugasnya di masyarakat.

"Iya, terima kasih untuk adanya penyuluhan dan seminar hari ini itu sangat membantu sekali. Dengan adanya ini kita justru mengetahui apa yang harus kita sampaikan kepada warga semua," tambahnya.

Dukungan juga datang dari Ketua KPM (Kader Pembangunan Manusia) Desa Kumpulrejo, Reni, yang sangat mengapresiasi inisiatif mahasiswa KKN UIN Walisongo Posko 24. Ia mengatakan bahwa program sosialisasi stunting ini merupakan yang pertama kali diadakan secara khusus di desanya.

"Alhamdulillah hari ini kita dapat melaksanakan kegiatan dari Mbak-mbak KKN di Kumpulrejo, karena selama ini di desa kita kan belum pernah ada yang namanya seminar atau penyuluhan tentang stunting secara khusus yang dilaksanakan oleh desa begitu ya," ujar Reni.

Ia berharap program ini bisa memberikan dampak positif dalam menurunkan angka stunting di desanya.

"Semoga dengan adanya acara yang disampaikan, (dan) dilaksanakan oleh KKN bisa berdampak baik kepada sasaran stunting terutama juga ibu-ibu kader secara umum agar bisa menyalurkan ilmu yang nanti bisa didapatkan. (Serta) bisa menurunkan angka stunting di Desa Kumpulrejo," harapnya.

Harapan besar juga disampaikan oleh para penyelenggara dan peserta kegiatan. Rindiati, ketua pelaksana acara dari mahasiswa KKN, menekankan bahwa stunting masih menjadi masalah yang perlu mendapat perhatian serius dari semua pihak.

"Seperti yang kita ketahui, stunting adalah suatu hal, suatu tema yang belum terselesaikan sampai sekarang. Jadi saya berharap dari kegiatan penyuluhan kesehatan ini dapat memberikan dampak ke depannya untuk kita lebih melek lagi terhadap stunting dan pencegahannya," ungkapnya.

Sementara itu, Rosmiati berharap semua kader bisa memaksimalkan ilmu yang didapat untuk disebarkan kepada masyarakat melalui kegiatan posyandu rutin.

"Semua Ibu kader itu bisa memahami segala penyuluhan ini untuk dapat menyampaikan pada waktu ada kegiatan posyandu tiap bulan. Untuk dapat menyampaikan antara di mana ada Ibu, entah itu orang hamil, Ibu menyusui, entah itu Ibu yang sudah mempunyai balita yang stunting maupun yang tidak, bisa memberikan edukasi kepada mereka semua," tuturnya.

Kegiatan sosialisasi stunting yang diselenggarakan mahasiswa KKN UIN Walisongo Posko 24 ini diharapkan menjadi langkah awal yang nyata dalam mewujudkan generasi Indonesia yang sehat, khususnya di Desa Kumpulrejo. Posko 24_i


Dipost : 31 Juli 2025 | Dilihat : 377

Share :