KUMPULREJO.DESA.ID - Program bantuan pangan kembali digelar kepada masyarakat di Desa Kumpulrejo, Kecamatan Patebon, pada Senin (28/07/2025). Pembagian bantuan yang dilaksanakan di Balai Desa ini merupakan upaya pemerintah dalam penanganan kemiskinan ekstrem dan peningkatan ketahanan pangan. Kegiatan ini diselenggarakan perangkat desa dan turut dibantu oleh mahasiswa KKN Posko 24.
Kegiatan program bantuan pangan telah berjalan sejak akhir 2023 dan terus berlanjut hingga tahun 2025. Sasaran kegiatan ini ditujukan kepada kelompok masyarakat dengan tingkat kemiskinan Desil 1 hingga Desil 4. Desil 1 merujuk pada kategori sangat miskin, Desil 2 pada kategori lumayan miskin, Desil 3 pada kategori miskin, dan Desil 4 pada kategori sedikit miskin.

Nasrullah selaku verifikator dari Desa Kumpulrejo, menjelaskan tujuan program bantuan ini. Menurutnya, bantuan pangan merupakan kebijakan pemerintah untuk menangani kemiskinan ekstrem dan meningkatkan ketahanan pangan keluarga miskin.
"Ini memang kebijakan dari pemerintah untuk membantu dari penanganan miskin ekstrem dan juga untuk menambah ketahanan pangan dari masing-masing penerima, (bantuan pangan ini diberikan kepada penerima) dari desil 1 sampai 4. Jadi memang kategori yang miskin," ungkap Nasrullah.
Meski begitu, Nasrullah mengakui bahwa bantuan ini belum bisa mengatasi kemiskinan sepenuhnya. Program ini hanya berfungsi sebagai bantuan sementara yang bisa mengurangi beban pengeluaran keluarga.
"Kalau untuk mengentaskan kemiskinan secara 100% itu tetap kurang, karena ini hanya stimulan saja. Tapi dengan 10 kilo (beras) dalam 1 bulan itu tetap otomatis bisa mengurangi pengeluaran rumah tangga. Itu sudah sangat sekali terbantu," jelasnya.
Yang menarik, jumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Desa Kumpulrejo mengalami penurunan dari tahun 2024 ke 2025. Hal ini terjadi karena pemerintah pusat melakukan pencocokan data kemiskinan yang lebih akurat.
"Untuk yang tahun, kita ambil contoh saja yang 2024, Desa Kumpulrejo kurang lebih menerima 257 KPM. KPM itu adalah keluarga penerima manfaat. Nah, itu selama 1 tahun periode. Untuk tahun 2025 ini karena sudah ada pemadanan data antara data DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) dan data DTSEN (Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional), maka terjadi beberapa pengurangan karena mungkin ada sebagian yang sudah (termasuk) kategori mampu, jadi tidak mendapatkan bantuan lagi. Adapun data yang penerimaan yang tahun 2025 ini ada 185 KPM. Sedangkan untuk tahun 2024 ada 257. Jadi tahun ini terjadi pengurangan 72 KPM," terangnya.
Nasrullah berharap program bantuan pangan ini bisa terus berlanjut karena masih banyak warga miskin yang membutuhkan bantuan.
"Kalau harapan saya pribadi karena di Desa Kumpulrejo itu masih banyak warga miskin yang memang layak untuk dibantu. Maka masih layak untuk disalurkan lagi," pungkasnya.
Ia juga menambahkan bahwa program ini sepenuhnya merupakan kebijakan pemerintah pusat yang sudah melalui proses verifikasi data yang ketat.
"Tapi itu pun juga kebijakan dari pemerintah. Karena apalagi yang sekarang itu memang benar-benar dipadankan dengan data kemiskinan yang sudah diverifikasi oleh pusat. Jadi mayoritas (penerima bantuan) yang datang ke sini itu dari data setelah terjadi pemadanan dari pusat," tambahnya.
Para penerima bantuan merasa senang dan bersyukur atas bantuan yang diberikan pemerintah. Salah satu warga yang menerima bantuan mengungkapkan perasaannya dengan sederhana namun penuh makna.
"Iya, alhamdulillah senang," ujar warga tersebut saat ditanya perasaannya.
Meskipun bantuan pangan ini belum bisa mengatasi kemiskinan secara menyeluruh, program ini terbukti membantu meringankan beban ekonomi keluarga kurang mampu di Desa Kumpulrejo. Posko 24_i
Dipost : 31 Juli 2025 | Dilihat : 332
Share :